Senin, 27 Januari 2014 0 komentar

Ini Tentang AKU, KAMU dan KITA

Mengingat kembali waktu SMA dulu, saat masih pencarian jati diri dan cinta sejati *alah apasih :p

            Hey kalian! Masih ingatkah perjalanan panjang kita dulu? Coba ingat dan ulang kembali memory kita, saat kita bernostalgia. Ohiya aku masih ingat, sangat ingat sekali saat pertama kalinya kita bertemu. Pertama kalinya aku SKSD (Sok Kenal Sok Deket) sama shofa awal fortasi, karna pada saat itu aku dateng telat, dan ketinggalan materi yang harus dicatet.
 “Hai Cewe Pinjem bukunya dong?!”
sapaan pertama kalinya yang aku katakan pada shofa. Dengan lembut shofa memberikan bukunya kepada ku. Iyaa itu pertama kalinya aku kenal sama satu sahabat ku.
            Saat pertama kalinya juga pembagian kelas, sok akrab nya aku kambuh lagi. Ngga sengaja pas upacara shofa ada disampingku, pada saat itu aku bilang kepadanya : “Hai, nanti kalau kita sekelas duduknya bareng yaa” .
aah~ aku sangat mengingat itu, kenangan yang mungkin bikin aku geli sendiri..
upacara selesay. aku pun mencari namaku disecarik kertas yang tertera di mading. “masuk dikelas mana aku nanti?”. Ucapku dalam hati
kaget, seneng dan apalah itu namanya, ternyata aku sekelas sama shofa mungkin ini yang dinamakan jodoh. Kan jodoh itu ngga bakal kemana, hehe
hmm.. esok harinya aku dan shofa SKSD dengan wulan dan alul, awalnya aku melihat cadaan mereka ituuu lucu banget, nah dari situlah aku dan shofa mulai mendekatinya. Sampai akhirnya aku, shofa, alul, dan wulan berteman. Setiap waktu kita lakukan dan jalani berempat, saling mengingatkan, kebersamaan, dan semuanya penuh canda tawa.
            Inget ngga, kita juga bikin nama khusus untuk kita loh. Pada saat pelajaran PLH kita bikin nama kelompok yang dari nama awalan kita. Pas perkenalan presentasi PLH dengan PeDe nya kita meperkenalkan nama kelompok kita di depan anak-anak sekelas.
“Assalamualaikum, perkenalkan kamii dariiiii SDDF”.
Lalu bu Iis nanya ke kita : “Apa itu SDDF?”
“SDDF itu singkatan dari : Shofa, Dina, Dian, Fakhrunnisa”.
“Wah kreatif sekali”. Ujar bu iis
Tiba-tiba ada yang nyaut : “Hai SDDF”. Ujar yordi

            Inget ngga sih, kita sering banget makan jajanan anak SD. Kita sering banget beli telor gulung, piscok, sosis, Cilok dan masih banyak lagi makanan SD yang kita beli. Ngga ada tuh tampang gengsi dari diri kita, selalu have fun. Inget juga ngga, pas kita kabur biar ngga ikut keputrian pada hari jum’at Cuma buat beli jajanan anak SD?? lucu yah kita, aku inget banget semua tentang kita. Dari awal kelas X.4 sampai kita dipisah dan masuk di kelas yang berbeda-beda. Inget ga pas kita manjat pager? ah~ lucu rasanya mengingat itu.
Nostalgia nya kita pas kelas X4 dulu..
            Tapi semuanya ngga berubah, ngga ada yang berubah dari kita setelah kita dipisahkan. Aku di kelas XI.1 IPS, wulan XI.2 IPS, Alul IX.1 IPA, Shofa X.2 IPA. Terpisah kelas bukan berarti kita memisahkan persahabatan kita. Yaa seperti itu lah kita, aku juga masih ingat saat kejadian-kejadian yang lalu. Aku masih ingat semua tentang KITA, meskipun kita sudah terpisah tapi sahabat tidak mungkin memisahkan dan menyudahi kenangan yang lalu. Yaaa.. kenangan indaaaaahhh yang kita ciptakan sendiri, semoga kalian ingat ya.
            Sahabat, terimakasih atas sosok kalian terhadapku slama ini. Mungkin tanpa kalian aku masih berada di jaman jahil ku. Sahabat, kamu tau sudah berapa lama kita tak berkumpul kembali? Berkumpul dengan SDDF selengkap mungkin, berkumpul, bernostalgia, dan penuh canda tawa.
Yaaa~ aku rindu saat itu.
Sudah 6 tahun kita bersahabat loh, sampai akupun lupa tanggal, dan bulan apa kita membentuk nama SDDF, apakah diantara kalian ada yang mengingatnya?
Ini tentang aku, kamu dan kita. Semoga kita tetap slalu bersama.

Quote ku untuk kalian : “Sahabat itu.. meskipun sudah lama tidak bertemu, tapi candaan dan obrolannya tetap sama seperti dulu.”
Tak ada yang berubah sedikitpun dari kita, meskipun umur kita terus bertambah, tapi sifat kekanak-kanakan kita saat bertemu dan berkumpul langsung tidak pernah berubah.

Yaa.. itulah sepenggal ceritaku untuk kalian. Semoga kita tetap bersama sampai nanti maut yang memisahkan. *cikiwir :D

Salam sayang dan rinduku
                                                                                                                            Kepada sahabatku
                                                                                                                            SDDF


@dinanurhayatii
Selasa, 14 Januari 2014 0 komentar

Ojek Payung


“Hujan lagi hujan lagi,  mana gabawa payung.”

Beberapa orang bilang kalau hujan itu musibah. karna hujan, yang tadinya ingin keluar rumah malah ngga jadi. tapi untuk para anak-anak Ojek Payung hujan itu menjadi peluang rezeki, mereka gapernah peduli keadaan mereka yang terpenting ada orang yang menyewa payungnya. Lari-lari kesana kemari menawarkan jasa payung demi selembar uang seribuan atau duaribuan. saat ada orang yang ingin menggunakan jasanya, mungkin hati para ojek payung bergembira. Mereka memberikan jasa payung kepada orang-orang yang membutuhkan, tapi mereka ngga pernah memperdulikan keadaannya, demi uang mereka rela hujan-hujanan saat payung tersebut telah disewa.

Saya sadar betul dengan keadaan tersebut, karna tepat kemarin saya menggunakan jasa ojek payung. saat itu, tanpa sengaja saya bertanya beberapa hal pada salah satu anak yang menyewakan payungnya kepada saya. Entah, karna keingin tahuan saya ini saya melontarkan berbagai macam pertanyaan yang ada dikepala saya, mendengar cerita tersebut, timbullah rasa iba dari diri saya. Ternyata tukang ojek payung tersebut baru kelas 2 SMP anak pertama dari seorang ayah yang bekerja menjadi kuli bangunan dan dari seorang ibu rumah tangga, ia memiliki 2 adik yang masih sangat kecil-kecil.
Saya bertanya kepada anak tersebut : “De, apa sih, yang bikin kamu lebih memilih kerja sampingan menjadi ojek payung? ini hujan loh, kok kamu rela hujan-hujan an, padahal kamu punya payung.”
lalu dia menjawab : “aku ingin membantu perekonomian keluarga mba, setidaknya dari hasil ini aku bisa mendapatkan uang jajan tambahan, bapak kerja jadi kuli bangunan yang penghasilannya ga tentu, sedangkan ibu ga kerja dan aku masih punya 2 adik perempuan.”

Coba bayangkan anak kelas 2 SMP rela bekerja tanpa memperdulikan kesehatannya, sedangkan kalian masih saja tawuran, merokok menghamburkan uang dan melakukan hal-hal yang sia-sia. Sementara mereka sangat membutuhkan ilmu tapi karna kurangnya perekonomian keinginannya tertahan.

Jujur, sangat miris saat itu saya mendengarnya, sampai saya membayangkan kalau yang melakukan hal tersebut adalah adik-adik saya.. L

(@dinanurhayatii)
Kamis, 09 Januari 2014 0 komentar

beraninya sindir menyindir tanpa melakukan perubahan??

Pergaulan itu sangat perlu, karna dengan nya kita dapat mengetahui karakter seseorang. Jangan hidup monoton dengan 1 orang, kalau dia pergi ninggalin kita, kan kita yang kelabakan sendiri nyari temen dengan siapa..

Kalau sudah tau seseorang itu tidak baik kualitas agama mengapa harus dipertahankan?? Dan kalau ada seseorang yang membuat anda lebih memperbaiki diri menjadi yang lebih baik maka tetap lah padanya.

Ada orang yang suka meyindir, ada juga yang sukanya membicarakan temannya sendiri, hati-hati loh sama seseorang yang suka melakukan 2 perbuatan itu. Bisa jadi saat seseorang ngobrol bersama oranglain tanpa adanya anda, malah dia membicarakan keburukan anda, hati-hati sama sikap seseorang yang kerjaan nya ghibah. Kalau saat ini dia membicarakan orang lain pasti suatu saat nanti anda-lah yang dibicarakan oleh teman sendiri, gak jauh beda dengan sindiran.

Yang ingin saya tanyakan, untuk apa kita menyindir seseorang kalau orang yang disindir itu sudah melakukan perubahan terhadap dirinya?? Wallahualam.
Ali bin abi Thalib berkata “Orang yang menghina orang lain, suatu saat nanti pasti akan dihina”

Mungkin bahasa kasarnya seperti ini “Udah deh gausah urusin hidup orang lain, kalau hidup lu masih belum terurus, kalau sholat lu masih di lalaikan, sama manusia aja so sibuk pantes kalau dengan mudahnya ngelupain Allah”

Biar mereka berkata tentang diri anda, gaperlu fikirin semua sindiran-sindiran yang terlontar dari mulut mereka. Toh semua perbuatan tergantung niat nya, dan semua yang menilai Allah.
Memang saat kita ingin berubah menjadi yang lebih baik pasti ada saja orang yang gasuka, ya itulah godaan. Kalau iman kuat pasti kita tetap bertahan pada perbaikan kualitas diri..

Rumusnya cuma satu, gausah peduliin semua perkataan orang yang sirik dengan anda. Ya!! Semua perbuatan tergantung niatnya, cukup Allah yang tahu niat didalam diri seseorang, biar oranglain menyindir anda, cukup berikan senyuman dan jadikan itu motivasi dalam diri anda J
Kamis, 02 Januari 2014 0 komentar

Zina!

Zina biasa terjadi pada para pemuda dan pemudi yang biasa melakukan aktifitis pacaran. Apa yang ada difikiranmu tentang pacaran? Sebagian orang mengatakan pacaran itu masa penjajakan sebelum pranikah. Menurutku, Pacaran adalah sebuah bentuk hubungan antara sepasang manusia berlainan jenis yang mempunyai ketertarikan hubungan sex yang dilakukan oleh seorang yang belum memiliki ikatan dan komitmen yang  jelas. Biasanya aktifitas pacaran ini hanya untuk orang yang masih belum jelas kedewasaannya.
pacaran itu belum tentu terlihat dewasa tapi mengharuskan beradegan dewasa.” Naudzubillah Mindzalik

Zaman sekarang ini pacaran sudah menjadi kewajiban masyarakat baik itu anak kecil, remaja bahkan yang sudah tua pun masih tetap melakukannya. Jelas-jelas islam sangat melarang jalan menuju pacaran. Anak SD sekarang sudah mengerti arti pacaran dan apa saja yang harus dilakukan saat berpacaran dengan pasangannya. Miris memang mendengarnya dan itu sudah menjadi fakta di negara kita ini. Entah karna kurangnya pengawasan pergaulan dari orangtua nya atau karna memang sudah diizinkan untuk melakukannya? Wallahualam.

Pacaran, sangat tidak asing kata tersebut terlontar ditelinga kita bahkan banyak dari sebagian masyarakat lingkungan sekitar hampir melakukan aktivitas tersebut dan hanya sebagian kecil dari menghindarinya. Saat yang lain mengagungkan pasangan yang belum tentu halal itu mereka mengolok-olok seorang yang masih sendiri (jomblo) belum tentu pasangan saat ini tetap menjadi pasangannya di masa mendatang, belum tentu saat ini sendiri di masa depan sendiri pula. Kualitas dirimu menentukan pasanganmu kelak, jodohmu itu tidak jauh berbeda dengan karakter dan sifat yang ada pada dirimu. Jodohmu ibarat cermin yang memantulkan sifat dan karakter yang ada didalam dirimu. Jadi untuk apa melakukan dan menunggu hal yang belum pasti daripada harus terus memperbaiki diri untuk menjemput pasangan yang sudah pasti Allah sediakan? Bersabarlah dalam kesendirianm,  pasti kelak akan Allah datangkan seseorang yang menjadi pasangan halalmu. Ketetapan-Nya itu pasti, tidak ada keraguan terhadap-Nya :’)



Pacaran termasuk kedalam kategori zina, karna berdua-duaan dengan yang bukan mahram nya. Rasulullah bersabda :

“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita
sesungguhnya setan menjadi yang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad , Ibn
Hibban, Al-Thabrani dan Al-Baihaqi).

Dan hadist lain menegaskan :

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi yang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad).

Jelas dan sangat jelas perintah Allah kepada makhluknya, perintah tersebut bukan untuk mengekang interaksi antara laki-laki dan wanita melainkan untuk menjaga kemuliaannya dan masa depannya masing-masing. Jadi, masih mau melanggar syariat nya??

Lalu bagaimana cara islam memuliakan cinta?
Islam sejak dulu sudah memperkenalkan Ta’aruf sebagai sarana obyektif dalam pengenalan dan pendekatan. Ta’aruf diartikan sesuatu yang syar`i dan memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin menikah. Dalam taaruf, mereka saling mengenalkan keadaan diri masing-masing, bila cocok bisa dilanjutkan ke proses khitbah dan bila tidak maka proses akan dihentikan. Namun pada kenyataannya saat ini banyak sekali yang mengatasnamakan Ta’aruf untuk melakukan aktifitis yang diharamkan islam. Sehingga niat menikah pun menjadi tertunda gara-gara mereka sudah merasa dekat, dan mereka puas dengan kedekatan itu sehingga tidak jadi memikirkan ke arah pernikahan.


Ingat! Zina terjadi bukan hanya karena adanya kesempatan. Tapi karena adanya niat dan perilakunya. Waspadalah! Waspadalah!
0 komentar

Dimana Jodohku???

Bicara jodoh, sesuatu yang sudah pasti telah Allah tetapkan dan berikan saat kita membutuhkannya kelak, karna Dia ingin melihat sejauh mana ikhtiarmu dalam  menjemput jodohmu. Lalu dimanakah jodohku??

Hmm.. Menurutmu Jodoh itu Takdir atau Pilihan??
Katanya jodoh itu Takdir karna Allah yang menetapkannya dan sudah Allah tuliskan di Lauhul Mahfuz sebelum lahir di bumi.
Tapi ada yang mengatakan kalau jodoh itu Pilihan, karna kita lah yang memilihnya dengan cara yang kita tentukan juga. Lalu jodoh itu takdir atau pilihan??

Menurutku, jodoh itu takdir yang dipilih, karna Allah sudah menentukannya dan kitalah yang memilihnya, tentu dengan cara yang Allah sukai..
Jodoh itu datang karna Allah sudah memastikan apakah kita siap untuk menerimanya atau belum, dan tentunya jodoh mu itu adalah dirimu..

Jodoh itu ibarat cermin, jika ia marah  maka itulah yang kita tunjukan, bila ia lembut maka itu yang kita lakukan, bila ia tersenyum maka itulah yang kita berikan, bila sedih maka itulah yang kita rasakan, bila ia tertawa bahagia maka itulah yang kita usahakan, dan bila ia termenung sendu maka itulah yang kita resahkan.
Maka, berlaku baiklah dihadapan cermin itu, tersenyum, tertawa riang, lembut hati, selalu merindukannya dan berjanjilah untuk selalu menjaga hatinya. Maka itulah yang akan kita lihat pada cermin kita..

Mayoritas orang-orang di penjuru dunia ini pasti menginginkan jodoh yang baik, punya keimanan yang baik, punya masa depan yang baik dan terlahir juga dari keluarga yang baik-baik. Untuk mendapatkan jodoh seperti apa yang inginkan caranya hanya satu, jadikan dulu diri kita pribadi yang baik. Karena bagaimana mungkin bisa mendapatkan jodoh yang baik kalau kita belum bisa menjadi pribadi yang baik.




Allah yang menciptakan kita pun mengatakan begitu, kan. Lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik, begitu juga dengan wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik.
Sesuai firman-Nya dalam surat An-Nur ayat 26 :

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula. Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Mereka itu bersih dari apa yang ditudukan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (Q.S An-Nur : 26)

Jadilah pribadi yang baik karna Allah, bukan karna Jodoh. Fokus untuk terus memperbaiki diri bukan fokus memikirkan “Siapa yaa jodoh ku??”

Karna jodoh itu sangat dekat dan saya pernah berkata “Jodohmu itu tak jauh darimu.. bisa jadi jodohmu itu tetanggamu, teman dekat mu, atau bahkan followersmu.”
Lalu timbul pertanyaan “Dimana Jodoh Saya?” dan “Saya harus cari kemana?”

Tidak perlu dipertanyakan cukup cari di sekitar tempat tinggal, di kampus, di tempat kerja, di organisasi-organisasi yang diikuti, di tempat aktivitas-aktivitas yang dilakukan, di tempat-tempat anda menyalurkan hobi, dan di tempat-tempat lain yang sering dikunjungi. Yang terpenting tempat-tempat yang terhormat kalau menginginkan jodoh yang yang terhormat juga.

Percaya ga nih kalau jodoh itu ada ditempat-tempat yang sering kita kunjungi??
Contohnya tidak usah jauh-jauh, misalnya orang tua kita. Seperti Ayah saya bertemu dengan ibu saya di suatu daerah tempat beliau berdomisili, dan ayah saya berkerja di daerah itu.

Karna sungguh jika kita memahami apa yang telah Allah berikan (Al-Qur’an) maka kita tak perlu merisaukan sesuatu yang belum atau yang sudah terjadi termasuk Jodoh.
0 komentar

Terus Memperbaiki Diri

Banyak yang mengatakan bahwa tidak memiliki pacar itu kuno, kuper dan jadul. ada juga yang mengatakan karna kurang indah paras atau terlalu banyak menuntut pilihan..

Bagiku masa depan adalah masalah yang sangat serius untuk dijalani dengan cara yang main-main. Saat mereka mengatakan “Pacarnya mana? Kuno banget sih gapunya pacar” dengan bangga aku mengatakan “Lihatlah aku seorang yang kuno, kuper dan jadul karna tidak ingin pacaran dan bangga dengan status jomblonya”

Sebelum mendalami ilmu keagama, dengan mudah nya aku terperangkap dan terjerumus pada masa jahiliyah. Setelah mengetahui hal-hal yang diharamkan islam lantas akankah tetap melanggarnya? Tidak!! Karna aku tidak cukup jahil untuk menentang ajaran agamaku, hidayah itu sangat mahal, lantas apakah aku akan menyianyiakannya? Ilmu mu pasti akan dipertangungjawabkan nanti di hari kiamat, karna terlalu mencintai dunia. Dan setelah sampai pada pengetahuanmu bahwa pacaran itu haram tapi kamu tetap melakukannya, Kemana hati mu? Tidakkah kamu ingin kaffah mengejar cinta dari rabbmu?


Meskipun tidak pacaran jangan risau perihal jodohmu, karna sebelum langit dilamar oleh laut nama mu dan namanya telah tertulis di Lauhul Mahfuz tepat 1000 tahun yang lalu. bersabarlah dalam ketaatan dan teruslah memperbaiki diri karna Allah, karna hanya pada Dia lah tempatmu dikembalikan. 
 
;