Rabu, 30 Juli 2014 0 komentar

Tantangan

Sejenak terdiam, duduk di sudut tembok kamarku.
Kadang aku melamunkan dan memikirkan akan 2 hal, hal yang harus sesegera mungkin aku selesaikan di pertengahan bulan agustus ini. Ke dua nya terdapat amanah yang besar untukku. apakah aku dapat lulus dan wisuda tahun ini atau tidak. Apakah seminar tersebut akan sukses atau tidak. Setiap orang memiliki fikiran-fikiran positif, juga negatif. Selalu terlintas hal-hal yang dapat membuat diriku berfikiran negatif dan ingin segera menyudahinya. Tak mudah memang, tapi ini adalah sebuah tantangan. Tantangan baru yang akan terus bermunculan. Tantangan yang kan menjadi pemanis kehidupan.

Aku selalu percaya ada Sang Maha Kuasa yang selalu membantu setiap persoalan dan tantangan hidup. Karena-Nya setiap yang sulit akan dijadikannya mudah.

Diantara ke dua nya aku belum sama sekali memiliki pengalaman tersendiri. Namun disinilah aku mulai menapakinya sedikit demi sedikit. Karena aku tau Allah menyelipkan sebuah hikmah atas semua pengalaman yang aku lakukan.

Karena akupun yakin setiap kehidupan akan melahirkan pengalaman demi pengalaman. Setidaknya masih ada sedikit rasa percaya kepadaNya akan  setiap pertolongan yang ia berikan kepada umatNya. Dan aku percaya, selalu ada seorang teman yang membantu temannya tanpa dimintai bantuan. Ia ikhlas membantu.

Tantangan itu bukan untuk menjatuhkanmu, melemahkanmu atau bahkan malah menginjak-injak dirimu. Ia akan mengangkat dirimu, namun semua itu tergantung dirimu menyikapi nya seperti apa.

Karena Dia pun tahu, apakah umatnya sanggup melalui tantangan tersebut atau tidak. Tetap percaya, berfikiran jernih serta positive thinking. Yakin!! Semuanya tak akan sia-sia.

Senin, 28 Juli 2014 0 komentar

Cerita si Pemilik Rindu

Perkenalkan, aku pemilik rindu yang gersang. Dan kau pemilik hati yang dingin bukan? Sudah sejauh ini aku tau mengapa rindu ini ingin sekali menuju hatimu.

Maaf bila tiba-tiba aku datang, dan mengganggu tidurmu. Aku hanya ingin memastikan, apa rindu ini telah sampai ketempatmu?

Rindu ini telah berjalan begitu jauh, hanya untuk sebuah kemungkinan; apa dia akan mendapatkan sebuah sambutan, atau dia hanya kembali menjadi angan-angan.

Kau tahu rindu ini teramat senang, dia bilang "dia akan mengais cerita dalam perjalanan". Ya, semoga saja, sesampainya disini kau ingin mendengarkan.

Kau tidak mempersilahkan aku masuk?
Sepertinya tidak ada sambutan, dan rindu pasti akan telah pulang menjadi angan-angan. Serupa gelandangan yang mengharapkan uluran tangan. Namun tidak diperdulikan.

Baik, aku permisi. Semoga saja rindu masih ada dipersimpangan jalan. Terimakasih karena telah mendengarkan.


@dinanurhayatii
Senin, 14 Juli 2014 0 komentar

Mengatasi Kejenuhan Ala STIFIn



Rutinitas sehari-hari yang kadang melelahkan membuat kita bisa jenuh. Kejenuhan tersebut sering kita artikan dengan kelelahan fisik. Sehingga tidur dianggap menjadi solusi terbaik. Kejenuhan tanda otak sudah bekerja keras. Fisik yang lelah karena kerja keras butuh istirahat. Otak yang lelah ternyata juga membutuhkan istirahat agar bisa fresh kembali. Istirahat fisik kita lakukan dengan membaringkan tubuh di “pulau kapuk” alias tempat tidur. Akan tetapi tidur tidak membuat otak juga ikutan istirahat. Sehingga jangan heran jika kita sudah tidur setiap hari masih mengalami kejenuhan.

Nah, untuk merefresh agar otak kembali ON dibutuhkan Kalibrasi. Kalibarasi secara sederhana merupakan proses mengembalikan alat dalam posisi NOL atau netral. Pada manusia otak merupakan alat atau Mesin Kecerdasan yang dipakai dalam bekerja ataupun belajar.

Mengatasi Kejenuhan dengan Kalibrasi STIFIn, adalah upaya mengembalikan kondisi otak agar bisa kembali fresh untuk belajar ataupun bekerja. Upaya untuk Mengatasi Kejenuhan ala STIFIn tentunya disesuaikan dengan masing-masing Mesin Kecerdasan. Ada yang merawat taman yang berantakan di rumahnya sudah merasa fresh, tetapi ada yang stress dengan melihat taman yang berantakan. Karena ternyata setiap Mesin Kecerdasan memiliki cara kalibrasi yang berbeda dalam mengatasi kejenuhan.

1. SENSING
Sensing intovert (Si) : Kalibrasinya dengan BERKERINGAT. Aktivitas yang menuntut menggerakkan badan. Melakukan aktifitas fisik yang mengeluarkan keringat. Semakin banyak bergerak, berkeringat ia semakin enjoy. Kalaupun duduk, biasanya gak mau diam tenang duduknya.
Sensing extrovert (Se) kalibrasinya BERMAIN. Rancang kegiatan belajar atau bekerja dalam suasana permainan (game) atau setidaknya bangun suasana yang fun layaknya sedang bermain.

2. THINKING
Thinking introvert (Ti) kalibrasinya KEMBALI KE ALAM. Selipkan aktivitas-aktivitas yang memungkinkan kontak fisik langsung dengan alam, tumbuhan atau hewan. Senang memelihara, merawat, menyirami bunga-bunga di halaman rumah kala liburan. Memelihara hewan peliharaan. Istri yang mengenal Mesin Kecerdasan suami, bisa jadi lebih menerima kala dihari libur, atau pulang kerja sang suami suka bermain dengan hewan peliharaannya.
Thinking extrovert (Te) kalibrasinya WISATA. Selipkan aktivitas mobilisasi sehingga kegiatan belajar atau bekerja tidak hanya berada pada satu titik. Anda yang Te punya bisnis Travel, jalan jalan akan merasa enjoy, selain dapat uang dari bisnis, otak selalu fresh.

3. INTUITING
Intuiting introvert (Ii) kalibrasinya TIDUR. Selipkan kesempatan untuk beristirahat (minimal cukup untuk tidur teta kira-kira 15 menit). Tidur teta maksudnya memejamkan mata sejenak namun masih bisa mendengar suara-suara di sekitar. Sekolah di China, mewajibkan anak sekolahnya tidur selama 15 menit di atas meja belajar.
Intuiting extrovert (Ie) kalibrasinya MENONTON FILM. Selipkan aktivitas menonton sesuatu yang disukai yang bisa menghasilkan hasrat serta inspirasi.

4. FEELING
Feeling introvert (Fi) kalibrasinya CURHAT. Selipkan sesi sharing dalam kegiatan belajar atau bekerja.
Feeling extrovert (Fe) kalibrasinya BERCENGKRAMA. Selipkan sesi interaksi dengan orang yang bisa menghadirkan kedekatan dan keceriaan (bisa diskusi, jalan bareng dst).
Orang Feeling kalau sudah penat, suka ngajak ngumpul atau dia mendatangi temannya dengan niat untuk curhat. Walaupun curhatnya tidak kesampaian, bisa ngobrol dengan temannya saja sudah cukup melegakan.

5. INSTING
Insting (In) kalibrasinya SILATURAHMI. Selipkan kesempatan untuk setiap orang bisa saling berinteraksi (berkenalan, ngobrol, dst) tanpa tujuan tertentu.

Kalibrasi sangat diperlukan jika otak sudah bekerja keras. Ibarat Sinso yang menggergaji pohon, sering dipakai kalau tidak sering juga diasah, maka akan tumpul. Jika otaknya tidak pernah dipakai, yaa buat apa kalibrasi. Mengatasi kejenuhan ala STIFIn sangat membantu kita enjoy bekerja. Jika pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan kalibrasi, misal : Orang Thinking extrovert yang menjual tanaman, selain mendapatkan uang, otak bisa fresh terus. Makanya kita sering temukan orang yang senang mengerjakan sesuatu tanpa bosan, ekspresinya dan bahasa tubuhnya menunjukkan semangat yang tidak ada habisnya. Kita menyebutnya dengan Hoby, padahal itulah “Nutrisi” bagi otaknya. Otaknya menjadi fresh dalam bekerja mengendalikan tubuhnya. Si tubuh pun ikutan fresh, tampak semangat selalu.


Makanya nggak heran kalau melihat om Mario Teguh yang Feeling membuat acara Golden Ways menjadikannya semangat terus. Duit dapat, bermanfaat untuk orang banyak, otak fresh selalu. Golden Ways membuat om Mario Teguh bisa ngobrol dan bercengkrama.


Follow Twitter saya :  @dinanurhayatii
 
;