Sabtu, 27 Desember 2014 0 komentar

Anak Jalanan

Assalamualaikum..
Hai semuaa, rutinitas kali ini sangat menyita waktu, tapi hal itu tak mudah membuatku melupakanMu, iya Kamu Rabb ku :*

Bismillah..
Semenjak kerja dan sudah tidak ngekost, akhir-akhir ini saya selalu melihat pemandangan yang sangat mengiris hati.
Setiap hari saya melakukan rutinitas yang sama, dan berkecimpung dengan kemacetan jakarta yang tidak pernah ada habisnya.

Cileungsi-Kedoya sungguh perjalanan yang sangat menyita tenaga. Dimana setiap jam 04.25 saya sudah harus berangkat, menaiki mobil yang menuju ke arah cawang uki. Sesampainya saya mesti menunggu kedatangan busway arah grogol, yang kadang selalu ditinggalkan atau sudah mengejar, berlari-lari tapi tetap saja ditinggal. Belum lagi saat pulang bekerja memakan waktu yang sangat lama, kadang bisa 6 atau hampir 7 jam hanya untuk perjalanan pulangnya saja, kira-kira sampai dirumah jam 10.30 atau pernah sampai jam 23.56.

Oke, abaikan saja..
Yap.. Setelah didalam busway pun aku tidak langsung duduk, kadang berdiri atau kalaupun duduk aku kadang langsung tertidur pulas hingga tepat bangun sebelum halte grogol tiba.

Setelahnya...
Saya turun di halte grogol, selalu mendapat pemandangan yang sangat mengiris hati saya, dan kadang sempat tak habis fikir mengenai kondisi saudara semuslim yang sangat kekurangan.

Tiap hari saya selalu transit di halte grogol tersebut. Setiap hari juga saya selalu melihat mereka yang sedang tertidur pulas, dibawah jembatan layang tersebut.

Ya mereka, anak-anak kecil yang masih belum mengetahui apa-apa itu sudah harus merasakan pahitnya hidup sejak masih bayi.

Setiap harinya mereka tidur beralaskan kardus-kardus bekas dan selembar koran tanpa kain untuk menyelimuti tubuhnya dari dinginnya angin malam atau semburan air hujan. Mereka kuat, menghadapi realita kehidupannya.

Ahh.. sungguh mata air dari kedua pelupuk ini mengalir seketika. Tak tega, sungguh!
Belum lagi selalu ada bau yang tak enak ketika saya melewati jembatan tersebut. Ya, kali yang warnanya sudah hitam dan bercampur dengan berbagai macam sampah-sampah, membuat saya selalu mual dan menahan nafas ketika melewati tempat tersebut.

Hebatnya mereka kuat menerima kehidupan yang memang sementara ini.

Sabar ya saudara semuslim-ku, Allah tidak tidur. Ia melihat semua perjuangan kalian untuk memenuhi kehidupan kalian..
Dibalik kesulitan-kesulitan yang sedang kalian alami pasti ada kemudahan yang sudah Allah persiapkan untuk kalian, yakin dan percayalah :)

@dinanurhayatii

Rabu, 17 Desember 2014 0 komentar

Kemenangan ini untuk mu

kemenangan ini untukmu, untuk kalian, dan untuk orang-orang yang aku cintai ..
terimakasih untuk semangatnya
terimakasih untuk perhatiannya, yang kadang bikin risih karena teralu over :D
terimakasih untuk semuanya..

terimakasih,
karena kalian aku berada pada titik ini.
karena kalian akuuuuuu...... ah tak bisa perasaan ini ku ungkapkan dengan segala kata.

terimakasih ibu, terimakasih bapak, ini semua ku persembahkan untuk kalian.
aku ingat, saat aku mengerjakan tugas akhirku, dan aku mengurangi jatah tidur ku atau bahkan tak tidur sehari semalam. Kalian lah yang teramat khawatir dengan kondisi tubuhku, yang padahal aku sangat tak peduli terhadap kondisi tubuhku.

karena target-targetku mesti tercapai, satu persatu.
Alhamdulillah, perjuangan ini dari awal hingga akhir berakhir manis.
aku yang sempat putus asa karena hasil sidangku kepada 2 penguji yang kurang memuaskan.
akhirnya rasa keputus asaan itu berbuah manis, saat semua aku serahkan padaMu.

karena tak ada ketetapan yang indah selain dariMu.
terimakasih untuk semuanya, kalian yang terbaik, keluarga dan sahabat-sahabatku :*



Alhamdulillah.. akhirnyaaa...

bersama ke dua ortu dan adek tercantikku :*

dua pangeran tak bersayapkuuuuu... 

dan merekaa-lah malaikatkuuu :*

Alhamdulillah, budhe ikut hadir juga :3

lafyuuuu mom :*

dan ke dua sahabatku, yang tak henti-hentinya menyemangati
dan menemani saat aku terjatuh. untuk kesayanganku :*


 
;