Sabtu, 24 September 2016

Hai tuan, selamat pagi.

Entah ada angin apa, sepagi ini bapak memanggilku dan kembali mengajak berbincang bersama. Kini, didalamnya hanya ada bapak, aku dan ibu.

Tanpa ada awalan untuk membuka pembicaraan, bapak yang dari dulu kalau ada pertanyaan langsung ceplas ceplos. Tiba-tiba bapak kembali menanyakan sosok pria yang dekat-dekat ini sering berkunjung kerumah.

Bapak : "Itu siapa? Temen atau apa?"
Aku hanya menjawab "Teman".
Kemudian bapak menyeletuk;

"Seorang wanita sebelum menikah semua dosanya ditanggung sama bapak, kalau udah nikah nanti suamimu yang nanggung. Bapak lebih seneng kalau itu calon suami mu, seneng udah dateng dan ada yang serius. Dia juga orangnya baik, sopan. Beda sama yang dulu, dulu bapak pertama kali ketemu udah gak suka. Belum lagi kan umur kamu sudah 22, udah nggak boleh main-main lagi, liat agamanya gimana, solatnya, gimana dia ke Tuhannya".

Kemudian ibu nyeletuk;
"Sebelum dia, kamu lagi deket sama orang padang kan? Tapi ibu tunggu-tunggu kabarnya lebih lanjut nggak ada, eh malah tiba-tiba muncul si "dia""

Berbagai pertanyaan terlontar dari bapak, serta cerita-cerita yang bapak bagikan. Aku hanya mendengar dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Rasanya tak bisa menceritakan semua pertanyaan dan cerita, karena akan ber part-part tulisan ini. Haha

Dan mereka, orangtua ku, menyambut hangat kedatanganmu. Entah apapun yang sudah terjadi di depan, bismillah aku mampu untuk melewatinya. Meskipun nantinya mungkin aku akan kecewa, atau mendengar kabar buruk atau pembatalan. Bismillah niat baik karena Allah, ku serahkan semua padaNya. :')

0 komentar:

 
;