Selasa, 13 Oktober 2015

Baper

Baper itu bisa di kondisikan, jangan sampai melted terus bikin jadi caper, selalu ingin tahu dan komunikasi dan jangan sampe numbuhin harap.

sebenernya baper bisa di kondisikan, kalau punya batasan, dan punya self controlling. kalau segala hal tentang rasa diturut-in apa kabar perkerjaan dan segala aktifitas lainnya?

singkatnya sih hanya sedang berpikir bahwa tidak selamanya rasa nyaman berakhir jadian, apa salahnya saat menjaga baik komunikasi maupun sikap kepada orang lain. bersikap baik terhadap siapapun memang kewajiban, bukan?

mengenai reaksi mereka terhadap kita, sepenuhnya itu kendali mereka. kita bukannya tidak bisa mengendalikan rasa yang hadir, hanya saja mungkin pahaman dan cara menyampakan rasa itu berbeda-beda.

beberapa orang dengan mudahnya mengatakan bahwa segala rasa nyaman terhadap lawan jenis merupakan rasa cinta yang patut di curahkan dan mendapat balasan, padahal nyatanya?
mari kita pikirkan kembali..

tidak perlu membatasi kebaikan kepada siapapun, yang perlu hanya mengkondisikan perasaan untuk tidak begitu saja mudah jatuh hati.

memberi batasan pada rasa yang tiba-tiba menyergap, bila kiranya bisa diteruskan pasti akan ada jalannya. namun bila tidak, yasudah, sudahi saja dan jaga rasa itu. Belajar untuk mendewasakan hati ketika menanggapi diri sendiri.

Jakarta, 12 Oktober 2015
Dina Nurhayati

0 komentar:

 
;