Selasa, 24 Februari 2015

Pernah

Pernah sesekali, jalan seperti sangat kosong.
Manusia terlihat seperti batu hiasan. Aku berjalan gontai, tidak percaya bahwa hidup yang ditempuh sedemikian membingungkan.

Sering sekali, menikmati kemacetan adalah cara yang tersembunyi. Duduk manis dibelakang angkutan kota. Tertidur. Tuhan memang Maha Baik memberi kesempatan untuk tertidur dalam angkutan kota. Jalanan macet. Bising pula.

Pernah sekali aku ingin mengulang waktu. Meraung-raung agar tidak melakukan kebodohan.

Tapi manusia harus terus berjalan hilir mudik. Tidak ada waktu untuk mengemis. Apalagi menyesal.

Jakarta, 24 Februari 2015
Dalam kebisingan dan kemacetan jakarta
@dinanurhayatii

0 komentar:

 
;