Dibalik
tirai-tirai toko kue sepanjang jalan kota. Kamu duduk berteduh dibawahnya. Di
balik jendela kaca aku memandang keluar.
Di balik kaca mataku yang berkaca-kaca oleh rasa sedih yang datang setiap kali
aku bangun pagi.
Kamu
memandangku dari jauh. Sebab kamu seperti hantu yang tidak pernah ku lihat.
Sekalipun mataku menatap kesana kemari, kamu kosong di mataku. Hujan yang
seperti itu akan selalu menghempaskanku ke masa lalu. Sebab itu aku membenci
hujan.
Kamu
ingin menghampiriku. Dengan alasan tak adalagi tempat duduk kosong di toko ini.
Kamu duduk di depanku dan mengenalkan diri. Sesudah itu kita saling tahu nama
kita masing-masing, sekalipun hanya nama panggilan. Itu sudah cukup.
Esoknya
hujan masih ada. Dan aku tetap setia duduk dibalik jendela kaca. Hujan yang aku benci karena selalu mengusik
hatiku. Selalu mengusikku dengan masa lalu. Kamu selalu ingin bicara padaku.
Kamu tau cinta akan datang saat hujan reda.
0 komentar:
Posting Komentar