Rabu, 22 Juni 2016

Langit

Langit...
Kau nampak bersedih ya? Jangan menangis. Tahan dulu air matamu hingga gelap. Aku tau kau begitu kuat. Aku hanya memintamu untuk menahan airmata sebentar saja. Hingga saat malam tiba, saat manusia-manusia bumi sedang terlelap. Agar tangismu tidak diketahui mereka.

Langit, kau tahu? Aku juga melakukannya demikian. Aku tidak mau meneteskan airmata di depan mereka. Karena aku tidak ingin mereka mengetahui kesedihanku, lalu ikut bersedih bersamaku. Cukup diri sendiri dan Tuhan kita saja yang tahu.

Langit..
Saat aku menangis dihadapan Tuhan rasanya sungguh nikmat. Menangis yang awalnya aku kira tidak enak menjadi enak. Yang aku kira memberatkan justru malah meringankan. Tuhan mengerti bahasa apapun yang kita ucapkan. Bahkan saat kita hanya mampu berbicara dengan bahasa batin, Tuhan mengetahuinya.

Langit..
Jadi tahan dulu sebentar ya? nanti aku temani saat kau menangis. Tapi jangan bilang sama Matahari, karena kalau dia datang manusia-manusia bumi terbangun dan tangismu akan ketahuan.

Jakarta, 21 Juni 2016
Dina Nurhayati

0 komentar:

 
;