Kamis, 09 Januari 2014

beraninya sindir menyindir tanpa melakukan perubahan??

Pergaulan itu sangat perlu, karna dengan nya kita dapat mengetahui karakter seseorang. Jangan hidup monoton dengan 1 orang, kalau dia pergi ninggalin kita, kan kita yang kelabakan sendiri nyari temen dengan siapa..

Kalau sudah tau seseorang itu tidak baik kualitas agama mengapa harus dipertahankan?? Dan kalau ada seseorang yang membuat anda lebih memperbaiki diri menjadi yang lebih baik maka tetap lah padanya.

Ada orang yang suka meyindir, ada juga yang sukanya membicarakan temannya sendiri, hati-hati loh sama seseorang yang suka melakukan 2 perbuatan itu. Bisa jadi saat seseorang ngobrol bersama oranglain tanpa adanya anda, malah dia membicarakan keburukan anda, hati-hati sama sikap seseorang yang kerjaan nya ghibah. Kalau saat ini dia membicarakan orang lain pasti suatu saat nanti anda-lah yang dibicarakan oleh teman sendiri, gak jauh beda dengan sindiran.

Yang ingin saya tanyakan, untuk apa kita menyindir seseorang kalau orang yang disindir itu sudah melakukan perubahan terhadap dirinya?? Wallahualam.
Ali bin abi Thalib berkata “Orang yang menghina orang lain, suatu saat nanti pasti akan dihina”

Mungkin bahasa kasarnya seperti ini “Udah deh gausah urusin hidup orang lain, kalau hidup lu masih belum terurus, kalau sholat lu masih di lalaikan, sama manusia aja so sibuk pantes kalau dengan mudahnya ngelupain Allah”

Biar mereka berkata tentang diri anda, gaperlu fikirin semua sindiran-sindiran yang terlontar dari mulut mereka. Toh semua perbuatan tergantung niat nya, dan semua yang menilai Allah.
Memang saat kita ingin berubah menjadi yang lebih baik pasti ada saja orang yang gasuka, ya itulah godaan. Kalau iman kuat pasti kita tetap bertahan pada perbaikan kualitas diri..

Rumusnya cuma satu, gausah peduliin semua perkataan orang yang sirik dengan anda. Ya!! Semua perbuatan tergantung niatnya, cukup Allah yang tahu niat didalam diri seseorang, biar oranglain menyindir anda, cukup berikan senyuman dan jadikan itu motivasi dalam diri anda J

0 komentar:

 
;