Minggu, 18 September 2016

Ilmu Menikah "Bapak"

Siang itu, obrolan dengan bapak di ruang keluaga di suguhkan dengan suara murrotal surah albaqarah.

Din, bapak tuh ga secanggih kamu ilmu agamanya. Tapi bapak mau kasih tau sesuatu tentang ilmu agama dan menikah. Sesuatu yang bapak temukan dari pernikahan sama ibu.

Ilmu agama itu terdiri dari ilmu dunia dan akhirat. Bedanya, ilmu dunia mengajarkan kita untuk terus memiliki dan meminta sampai tidak ada lagi yang dimiliki dan diminta. Ilmu akhirat sebaliknya, mengajarkan kita untuk terus memberi dan melepaskan sampai tidak ada lagi yang diberikan dan dilepaskan.

Kau tahu? Menikah itu menyempurnakan agama, karena menikahlah yang menyempurnakan ilmu akhirat setelah seumur hidup kau hanya belajar ilmu dunia.

Gara-gara menikah, bapak semakin sadar kalau dunia ini kita semua adalah pemimpin tapi bukan pemilik. Uang yang bapak dapatkan, tidak pernah bapak berpikir bahwa bapak memilikinya. Waku yang bapak luangkan, tidak pernah bapak merasa bahwa bapak memilikinya. Apapun yang ada didiri bapak, semuanya bukan punya bapak. Semua milik kalian, keluarga bapak.

Sebelum bapak menikah, bapak tidak belajar tentang ini. Bapak mengira kalau semua capaian hidup bapak adalah milik bapak seorang. Sekarang bapak mengerti, ini semua milik kalian terutama milik Allah.

Karena menikah bapak menjadi lebih bertanggung jawab. Bapak sadar bahwa semua yang diberikan kepada bapak adalah titipan yang harus bapak jaga.

Kalau bukan karena menikah, tidak mungkin bapak belajar memberi dan melepaskan seperti ini. Juga tidak mungkin bapak belajar memiliki dan meminta seperti ini, untuk kemudian dipersembahkan kepada kalian

Kamu tahu tidak?
Ilmu akhirat mana yang paling tinggi kesulitannya bagi seorang ayah?

(Bapak menghela nafasnya)

"Melepaskan anak perempuannya".

Bapak diam lama sekali.

"Karena bukan bapak tidak percaya, kepada calon suamimu. Melainkan bapak yang tidak percaya pada diri bapak sendiri. Sudahkah bapak benar-benar menjagamu, merawatmu sampai sekarang? Itulah yang diajarkan dari sebuah pernikahan. Meminta untuk kemudian memberi. Memiliki untuk kemudian melepaskan.

0 komentar:

 
;