Kamis, 07 Juli 2016

Ksatria

Siapapun nanti, dia haruslah seorang ksatria -Bapak-

Tentang dia yang akan datang di masa depan, tentang teori mencintai, dan tentang perbaikan diri.

Pain makes people change. Yes, it is.

Pernahkah kamu mencintai seseorang sebegitunya, sampai kamu melakukan hal-hal yang nggak bakal kamu lakukan dikondisi normal seperti mengucapkan; "Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, bahkan selamat tidur atau selamat makan". Kamu di sulap seperti resepsionis hotel yang menyambut calon tamunya. Atau disaat kamu bingung memilih kado apa dihari ulangtahunnya.

Lalu pernahkah kamu menangis sejadi-jadinya sampai matamu sembab karena ditinggal pergi?

Ya, aku pernah.
Sejak 'sakit' yang satu itu aku jadi merapatkan barisan, dan malas membukanya lagi. Tidak sembarang orang bisa masuk.

Pada hakikatnya cinta itu membawa kebaikan, jadi kadang nonsense kalau ada yang bilang mencintai apa adanya. Bahaya kalau asal cinta apa adanya, tiba-tiba cinta gitu? Hmm.. Cintanya jangka pendek mungkin, bukan jangka panjang.

Bapak pernah bilang;
"Nanti yang datang itu harus seorang ksatria, yang bermanfaat bagi sekitar. Yang bantu kamu mendidik anak-anakmu dengan baik. Cari sosok pemimpin, yang bisa mimpin kamu dan keluargamu. dan nantinya, kamu juga harus jadi perempuan hebat, yang bisa melengkapi dan meredam ksatria mu itu. Jangan jadi wanita yang suka menyulut emosi. "

Kalau kata Ibu;
"Cari yang paling penting yang agama dan moralnya bagus. Dari situ nanti bakal ada orang yang setia, mapan. Semua bermuara dari agama dan moral. Cari yang bisa ngemomong kamu".

Tuh, bapak aja bilangnya cari yang ksatria, bukan cari siapa yang cinta kamu apa adanya. Ibu juga ngeluarin syaratkan. Ke-apa-ada-annya itu nanti malah disalah artikan nggak mau berprogress, malah bikin males. Jangan.

Kalau dari diskusi temen-temen;
"Cari orang yang kamu cinta yang bisa membuat kamu juga berproses, cari yang take and give. Jangan kamu melulu yang memberi, memberi, memberi, tapi kamu nggak pernah ambil sesuatu dari dia. Harus berimbang, karena nanti dia yang jadi partner seiya, sekata, sehidup semati". Ciyee gitu

                                     Bersambung
                     

Bogor, 7 Juli 2016
Dina Nurhayati

0 komentar:

 
;