Selasa, 09 Agustus 2016

Hai, selamat pagi..

Aku belum bisa membayangkan bagaimana perasaanku nanti setelah tahu akhir dari perjuangan ini adalah; kamu telah memilih yang lain. Aku belum tahu apakah aku bahagia atasnya atau justru sebaliknya. Aku juga belum tahu langkah apa selanjutnya yang akan aku tempuh untuk melanjutkan perjalanan setelah menelan kenyataan itu.

Yang ku tahu betul adalah, sekarang aku sedang mengusahakanmu, dengan caraku. Dengan cara-cara yang mungkin kamupun tidak pernah menyadarinya.

Mungkin percakapan kita sederhana, hanya sebatas itu. Bahkan aku percaya, banyak yang lebih dekat denganmu daripada aku. Tapi aku tidak akan berhenti begitu saja. Tidak akan berhenti sebatas percakapan kita.

Aku akan selalu memulai percakapan denganNya. Menceritakanmu, mimpi-mimpiku, keyakinanku, dan yaaaa... tentang aku yang tak tahu banyak soal kamu tapi bisa begitu yakin bahwa kalau kita disatukan akan lebih baik, akan lebih memberi manfaat untuk sekitar dibanding aku atau kamu yang sendiri saat ini.

Aku naif ya?
Ku pikir aku hanya terlalu keras mengusahakanmu. Tapi aku tidak takut kecewa atas perjuanganku. Toh, kita tidak wajib menang dalam berjuang kan?

NB : Oh ya, kalau kamu baca ini dan kamu yakin ini untuk kamu. Aamiin-kan saja. Semoga perjuanganku sampai padamu. Dan aku berdoa, kamupun begitu padaku.

Jakarta, 9 Agustus 2016

0 komentar:

 
;