Senin, 15 Agustus 2016

Tuan II

Hai tuan, apa kabar?
Ku harap kau selalu bahagia dan baik-baik saja.

Entah, antara malu atau senang ketika kau membaca tulisanku yang memang itu untukmu.

Tuan, terimakasih kau telah memanjakan panca indera ku (mata). Aku sangat bahagia saat kau ajak pergi ke suatu tempat yang aku belum pernah kunjungi, karena itu akan menjadi pengalaman untukku sendiri.

Tuan, aku ingat secara mendetail perihal semua aktivitas yang kita lakukan. Mulai dari kau menjemput di depan gang rumahku, hingga kau mengantarkan aku pulang.

Entah apa yang ingin aku katakan perihal rasa yang kurasakan kemarin. Benar-benar ku rasakan nyaman serta ketulusan dari dirimu. Terimakasih telah menjagaku, terimakasih telah menghormatiku sebagai wanita.

Apakah kau tahu tuan?
ketika pulang dan aku sudah di depan gang rumahku kemudian turun dari kuda besimu itu, aku sempat bingung saat kau bicara "Di tas ada kertas, dibaca ya" (kalau nggak salah gitu). Aku heran, kapan kau menaruh kertas itu didalam tas ku? .

Jika aku boleh ber-su'uzon, apa benar saat kita berhenti di salah satu masjid untuk sholat ashar, kemudian kau ucap "Solatnya ganti-gantian aja ya"?, aku yang tak berpikiran negatifpun mengiyakan ucapanmu.

Tahukah kau, rasa seperti apa yang kurasakan setelah membaca tulisan yang kau tulis itu?. Antara terharu, bahagia, takut, ah.. aku tak bisa mendefinisikan rasa apa yang ku rasakan kemarin.

Tuan, aku menyayangimu.
Maaf, mungkin aku terlalu kurangajar mengatakan hal yang seharusnya belum pantas aku ucapkan.

Tuan, tetaplah seperti itu jangan berubah. Karena aku takut setelah pengungkapan perasaamu itu, ada rasa canggung saat kita bertemu.

Tuan, maaf aku bukanlah wanita yang memiliki banyak kesempurnaan. Jangan terlalu tinggi dalam ber ekspetasi ya! karena aku takut kau akan kecewa.

Tuan, semoga kau telah berpikir berulang-ulang kali saat memilihku. Karena aku khawatir terhadap ekspetasi seseorang yang terlalu tinggi dan menggebu, hingga akhirnya tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Aku takut kau kecewa.

Jika memang kau terbaik dan di peruntukkan untukku, mudah-mudahan Allah selalu mempermudah jalanmu, niatmu, dan segala hal yang baik untuk masa depanmu.

Terimakasih atas ungkapanmu untukku.

Jakarta, 15 Agustus 2016

0 komentar:

 
;