Minggu, 21 Agustus 2016

Kuberitahukan bahwa aku seorang perempuan yang hendak menyampaikan sesuatu padamu.

Meskipun tidak lazim bagi masyarakat umum 'seorang perempuan' melakukan ini tetapi hal yang kusampaikan ini tidak melanggar norma yang ada di masyarakat meskipun jarang terjadi.

Silahkan kau menganggap aku ini aneh, tidak masalah.

Ijinkan aku menyampaikan ini;

Aku seorang perempuan usia 22 tahun, aku tidak mengenalmu dengan baik namun mempunyai niat baik untuk mengenalimu lebih baik lagi.

Aku ingin membersamai hidupmu, menjadi penyejuk dan penentram hatimu. Menurutku kamu lelaki yang baik, meskipun aku bukan seseorang yang baik tetapi aku sedang belajar menjadi baik. Bukankah jika didasari dari niat yang baik, maka Allah akan membuka jalan kemudahan itu?.

Maka barangkali kita adalah sepasang yang selama ini belum saling menemukan. Jika bersamamu adalah jalan kemudahan itu, maka ijinkanlah aku seorang perempuan ini menyatakan ingin membina rumah tangga bersamamu dan menjadikanmu imam didalamnya.

Sebagai ayah dari anak-anak yang lahir dari rahimku, meskipun aku bukan calon ibu yang baik tetapi aku sedang belajar untuk menjadi madrasah pertama bagi anak-anak kita kelak, meskipun juga aku tidak tahu apakah kamu juga calon ayah yang baik. Tetapi aku yakin kamu adalah lelaki yang baik, caramu mengutamakan solatmu, lebih dari apapun itu sudah cukup, tidak ada hal lain yang perlu aku cari.

Aku tidak akan menjanjikan apapun agar kamu berkenan. Karena jujur, aku tidak memiliki apapun yang patut untuk aku banggakan. Secara fisik, aku bukan seorang yang didambakan lelaki. Aku juga bukan keturunan bangsawan atau konglomerat yang memiliki harta melimpah. Aku juga tidak cerdas selama sekolah nilaiku pas-pasan.

Namun aku ingin menjadi sahabatmu sehari-hari didalam rumah tangga kita, aku juga akan berusaha menjadi teman terbaikmu dalam beribadah meski kualitas yang aku miliki barangkali tidak akan membuatmu yakin bahwa surga menjadi lebih dekat bila bersama diriku. Kualitas ibadahmu jauh lebih baik dari diriku. aku sama sekali tidak baik. Dan hidupmu sudah lebih sempurna jauh sebelum aku hadir di hidupmu. Kamu tak akan membutuhkan apapun dariku. Tetapi aku membutuhkanmu sebagai imamku, dan sebagai kepala sekolah dari sekolah rumah tanggaku kelak, bolehkah aku bermimpi demikian?

Jakarta, 22 Agustus 2016

0 komentar:

 
;