Senin, 03 Maret 2014

Impian Ohh Impian

Saya yakin semua orang di penjuru dunia ini pasti memiliki impian dan pastinya berbeda-beda juga, kalaupun sama itu hanya sebagian kecilnya saja.
Terkadang apa yang kita impikan saat masih kecil dulu berbeda dengan kenyataan yang kita alami sekarang. Coba ingat dulu saat kita masih Sekolah Dasar (SD) kalau ditanya cita-cita nya mau jadi apa pasti jawaban paling banyak adalah “Dokter”, berbeda dengan anak-anak jaman sekarang kalau ditanya cita-cita nya mau jadi apa pasti jawabannya “Aku mau jadi Artis” hehehe

Begitupun dengan aku yang masih sangat labil dengan impian dan cita-citaku sendiri. saat menginjakkan kaki di bangku Sekolah Dasar (SD) kalau ditanya ingin jadi apa pasti jawabanku “Aku mau jadi Dokter”, dan akupun sering berimajinasi menjadi dokter bahkan bermain dokter-dokteran. Hehe
Impian ku dari SD sampai SMA kelas X (sepuluh) masih tetap sama yakni ingin menjadi “Dokter”, lain halnya setelah aku SMA dan mememasuki kelas XI (sebelas) aku malah berubah fikiran, dan saat itu aku mengambil jurusan IPS karena aku sangat menyukai pelajaran Geografi, dan Akuntansi. Seiring berjalan nya waktu, semua keinginanku berubah..

Aku ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Khusus Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kesana kemari mencari informasi mengenai jurusan tersebut. Dan akhirnya bertemu dengan PTK BMKG, kampusnya itu bagus banget dan sepertinya aku tidak bisa kuliah disana, bukan masalah biaya tapi syarat utamanya diharuskan lulusan IPA.
Iyaa..
kali ini aku putus asa..

Selanjutnya, aku ingin menjadi seorang Accounting International, seiring berjalannya waktu aku rasa aku tidak terlalu fasih dengan akuntansi. Tepat saat kelulusan SMA tiba keinginanku berubah lagi, ingin kuliah di Jurusan Broadcasting atau Public Relations tapi takdir berkata lain, keinginan tersebut tidak disetujui oleh kedua orangtua ku..

Iyaa sudah pupus lah harapanku, sampai akhirnya aku mengikuti keinginan orangtuaku dan kembali pada keinginan ku yang ke 3 (tiga) yaitu menjadi Accounting International, dan dulu sebelum aku tahu persis dunia perkuliahan, aku malah mengambil jurusan Komputerisasi Akuntansi. Disinilah puncak nyaa, aku semakin tidak terarah, sepertinya aku salah jurusan aku rasa di jurusan ini malah menjatuhkan ku dimana dijurusan tersebut aku malah selalu belajar bahasa pemrograman.
Iyaa sudahlah nasi sudah menjadi bubur, ku jalani hari-hari ku dengan terpaksa, dan akupun baru menyadari aku salah jurusan tepat pada semester 4.

Semakin putus asa, dan aku sangat bingung kedepannya aku ingin seperti apa, sampai akhirnya aku hijrah menjadi seorang yang lebih baik, dan Allah membantuku mempertemukan aku dengan orang-orang yang keren dalam arti pintar disatu atau beberapa bidang dan aku menceritakan hal ini terhadap orang tersebut.

Yaa saat itu aku menemukan passion ku, dimana aku ingin mencoba menggeluti hobiku dan menghasilkan uang dari hobiku tersebut.

Okee, aku suka nulis walaupun tulisanku tidak sebagus penulis-penulis terkenal lainnya. Tapi aku yakin dulu penulis terkenal pasti merasakan tulisan mereka tidak sebagus dengan tulisan yang sekarang, karena dengan asahan maka tulisan mereka indah dan memiliki nilai jual tinggi.

Ini impian ku loh..
Tepat diawal bulan januari 2014, aku sangat menginginkan menjadi seorang P3KT (Penulis, Pendakwah, Pengusaha, Konsultan dan Trainer) dan aku rasa semuanya berkesinambungan, yakni dengan menulis aku juga bisa berdakwah karena disitulah ladang awal ku untuk berdakwah, dengan menulis dan berdakwah nantinya aku bisa menjadi kosultan di satu hal yang sangat aku senangi, selanjutnya karna dengan menulis kita dihadapkan untuk mempertanggung jawabkan tulisan tersebut dan sering diadakan seminar-seminar atau bedah buku. Nah, dengan sering berbicara itu adalah wadah ku untuk bisa menjadi seorang trainer, tentunya sembari menyicil dan membuka peluang usaha yang tentunya hobi dan kegemaranku. Aku suka makan, maka aku akan membuka usaha kuliner. Hehe

Aku suka baca dan sangat suka mengoleksi buku, dari situ aku ingin membuat Rumah Baca yang insya Allah dapat membantu anak-anak yang tidak seberuntung anak-anak lainnya yang dapat bersekolah, tentunya tidak dipungut biaya. Disitulah ladang pahalaku, setidaknya saat aku meninggal kelak amal kebaikan tersebut tetap mengalir. Entah dari tulisan yang aku tulis, atau yang lainnya.

Sebenarnya masih banyak impian-impian ku lainnya yang aku tulis dan aku tempelkan di dinding dekat lemari baju ku.
Iyaaa.. Ini lah sedikit ceritaku tentang impian-impian ku semoga aku dapat mewujudkannya satu persatu. Aamiin



@dinanurhayatii

2 komentar:

Qiqi mengatakan...

Wah keren ya Dini alhamdulillaah terwujud impiannya. Udah jadi penulis, udah punya buku sendiri.

Semoga makin fokus ya sama impiannya, makin jelas langkah ke depan buat wujudin semua mimpi kamu. :)

Dina Nurhayati mengatakan...

Dinaa kak bukan dini wkwk

aamiin yaAllah, makasih yaa kak doa nyaa u.u

 
;