Hanya dua tangan ini mustahil bukan
mengerjakan semuanya
Dua kaki yang berjalan seirama dengan langkah konstan, sejauh
mana tempuh jarak ku?
Terima kasih teman-teman untuk segala bentuk bantuan di lini
massa yang sangat singkat ini. Dari tugas pertama yang kita buat bersama sampai
hari akhir ketika toga disematkan di kepala ku. Perjalanan status “Mahasiswa”
ini akhirnya akan berakhir juga. Mengingat kecil sekali semangat di awal permulaan
bersambut riuh mimpi melihat semangat kalian menyesakan rongga dada dan membuat
saya ikut terbakar dan punya nyali melewatinya bersama.Terima kasih.
Tuhan Yang Mulia pengatur segala, terima kasih mempertemukan kami di
simpang mimpi. Keberagaman suku yang melahirkan banyak karakter membuat kita
terlihat solid. Campuran ego, emosi, amarah, santun, tangis, maaf, haru, sopan,
baik, buruk, yang melebur menajdi kita pada mula kemunculan. Terima kasih
Terima kasih atas golongan yang terbentuk didalam golongan.
Tujuan dan kenyamanan yang berbeda kadar, memaksa kita berkumpul dengan kaum
yang kita tau tak akan menyakitkan tentang memberi makna bahwa beda adalah
nyata. Tapi salut saya ucapkan kita tak runtuh hingga kini, pondasi cantik nan
kokoh diawal mungkin penyebabnya. Terima kasih.
Terima kasih atas segala mimpi hari di siang simpang kala itu.
Letupanya mampu membawa ku keluar dari nyaman ini dan bergegas laju mencari
simpang lain diujung jalan dan saya sangat yakin kalianlah yang akan tinggal
disana ketika aku tiba. Terima kasih.
Terima kasih telah menjadi bagian dari rumah yang ku bangun,
salah satu bagian dari rumah ku. Tempat dimanapun aku berkelana adalah
tujuan berpulang. Semoga ketika tiba diserambi dan melangkah masuk kedalam
“ruang” kalian untuk bertemu, pintu itu terbuka lebar dan senyum kalian masih
sama. Terima kasih.
Terima kasih selalu hadir walaupun kini dan nanti akan sulit
jumpa pertemuan. Bila nanti aku yang akan “pergi” lebih dulu, maaf untuk semua
yang sempat merasa dikecewakan. Sungguh tak ada maksud, kalian tahu itu. Jangan
ada tangis jangan ada sesal, sebab tak ada jaminan kita terus hidup sampai tua.
Nikmati sisamu. Terima kasih.
Terima kasih yang Mulia pemilik umur manusia, untuk semua yang
aku syukuri atas kehadiran mereka. Bila keluarga yang kelak aku harapkan
dipertemukan lagi di dunia setelah “tiada”, maka aku ingin mereka serta.
Mereka adalah keluarga bagi ku, bagian dari rumah ku, tujuan dari
kepulangan ku. Terima kasih.
Selamat menuju lautan luas dan jangan memilih karam, kita
berkumpul di simpang depan. Bawa jutaan perasaan yang akan lebih membuat kita
ucap syukur tiada henti. Kalian adalah kelurga serta rumah tujuan ku pulang.
Terima kasih.
@dinanurhayatii
0 komentar:
Posting Komentar