Rabu, 13 Agustus 2014

Gelisah

Disetiap gelisah Allah-lah penawarnya. Tetesan cahayaNya kadang meleburkan semua kegelisahan. Mengair di padang tandus yang sudah kemarau karena kemaksiatan dan kerisauan akan dunia. Disetiap gelisah, coba tengoklah jiwa, adakah Allah disana? Jika tidak ada, maka carilah Dia. Leburkan jiwamu bersama tasbih untukNya.

Gelisahmu adalah bagian dari fitrah, dan tak ada sesuatupun didunia ini yang tidak bersumber dariNya. Maka gelisahmu hanyalah sepotong episode dalam harimu, entah kau ingin ataupun tidak, kondisi itu akan tetap datang. Maka, gelisahlah karena kita belum memulangkan gelisah kepada Allah. Gelisah ketika jiwamu yang luka belum disembuhkan dengan meredam segala keinginan dunia. Gelisahlah ketika amalan-amalan mu selalu kau tunda karena alasan yang tak berdasar. Gelisahlah, selagi Allah memberikan hati untuk berdzikir. Memberikan lisanmu untuk membaca kalimat-kalimatNya. Memberikan cahayaNya untuk sekedar kau pijaki menuju jalan lurusNya.

Jika gelisah adalah teman setia jiwamu, maka jangan lupa bersamai ia dengan kerinduan. Peluk ia dengan kerinduanmu yang meletup untukNya. Kuatkan ia dengan muhasabah-muhasabah tanpa henti untuk mengenalNya. Eratkan gelisahmu dengan kenangan-kenangan Rasulullah. Penuhi gelisahmu dengan kerinduan yang tak tertahankan karena mengingat manusia-manusia mulia. Mungkin akan lebih banyak tetesan airmata. Akan lebih banyak sesenggukkan yang terjadi. Namun yakinlah, hatimu akan dibanjiri dengan ketenangan dan kelapangan karena gelisahmu telah engkau sempurnakan dengan kerinduanmu kepada Allah.

@dinanurhayatii

0 komentar:

 
;