Minggu, 24 Agustus 2014

Rantau


Rantau..
Ingin sekali aku merasakannya..
Mungkin hanya sebatas angan dan khayalan ku saja. Mungkin..

Tapi jujur, aku ingin mendapatkan perlakuan yang berbeda dari kedua orangtua ku. aku ingin mendapatkan kasih sayang ayah yang sesungguhnya. Kasih sayang tersebut tak hanya ku dapatkan saat aku masih kecil, atau sekedar beranjak dewasa. Kasih sayang tersebut sangat aku butuhkan saat ini.

Malu? Tidak. Aku tidak pernah malu manja dan diperlakukan khusus oleh kalian, meskipun saat ini umurku sudah beranjak kepala dua.  Aku sangat senang, karena manja ku ini aku berikan kepada seorang yang memang layak aku berikan, bukan dengan dia seorang lelaki yang bukan mahram ku bukan dengan mereka, teman-teman ku.

Aku memang manja, mungkin sangat manja. Tapi aku selalu bersikap dewasadidepan kalian, kadang aku seperti kanak-kanak atau mungkin sebaliknya. Kadang aku cemburu oleh perlakuan yang kurang adil, kadang aku marah terhadap perkataan-perkataan yang menyakitkan, tapi marahku tak pernah ku tampakkan. Diam.. ya diam.. agar suasana lebih tenang. Biarlah seluruh beban, aku yang menanggung nya. Biarlah.. aku yang merasakannya. Sendiri, mungkin hanya aku, Tuhan, dan secarik kertas ku.

Rantau..
Aku ingin sekali merantau, karena saat aku pulang untuk bertemu kedua orangtua ku ada rasa kerinduan tersendiri. Manjanya, perhatiannya, dan semua yang berhubungan dengannya.
Mungkin, akan ada telpon disetiap hari nya, atau sekedar sms untuk menanyakan kabar.

“Bagaimana kabarnya mbak?”,  “masak apa? Makan pake apa?”,  “jaga diri ya, hati-hati” dan beribu perhatian khusus yang diberikan, serta doa yang terus menerus tercurah untukku.

Rantau..
Saat kuliah, aku selalu bertemu dengan teman-teman yang merantau. Jauh dari kedua orangtua nya, aku ingin merasakan itu. Ingin sekali. Dari cerita mengenai pengalaman-pengalaman mereka aku dapat merasakan apa yang mereka rasakan dan ceritakan.

Rantau..
Tunggu aku, aku ingin merasakanmu..



@dinanurhayatii

0 komentar:

 
;