Senin, 08 September 2014

Kau Tahu?

Kau tahu pengorbanan Ibu?
Kau tahu pengorbanan Ayah?
apakah kau pernah berfikir sejenak akan pengorbanan mereka?

aku tahu dan aku tak pernah menyianyiakan apapun pemberiannya.
sempat berfikir akan suatu hal, saat seorang anak yang disekolahkan oleh kedua orangtuanya, mereka berletih dan bersusah payah mencari uang demi anaknya, namun tak ada sedikit pun balasan atau sekedar senyuman untuk keduanya. 

mereka diamanahkan untuk mengemban pendidikan, namun malah disia-siakan. pergi untuk tawuran, bolos untuk pacaran, nilep duit yang diberikan orangtua atau apapun itu. 

entah aku harus berbuat dan bicara apa, saat mendengar cerita dari seorang teman yang tega-tega nya sengaja membohongi orangtua agar mendapatkan uang jajan tambahan untuk membeli sesuatu sesuai dengan keinginannya. padahal jika mereka dapat membuka mata serta hati turut merasakan pengorbanan serta jerih payah orangtua untuk mencari recehan-demi recehan, itu sudah cukup dapat memperlakukan uang sebaik mungkin, tak perlu membohongi orang tua hanya karena ingin terlihat modis, trend dan tetap gaul didepan teman-teman.

pun, dengan cerita para orangtua yang telah saya lihat dan dengar. 

seorang keluarga yang sangat sederhana dan memiliki dua orang anak, satu laki-laki dan satunya lagi perempuan. si laki-laki tersebut telah lulus SMK serta adiknya baru masuk SMP, pergaulannya sudah sangat tidak wajar bagi anak SMP seusianya, ia telah berpindah-pindah sekolah, dan ayahnya yang hanya seorang penjual gorengan kadang bercerita sembari menangis kepada saya saat saya membeli gorengannya malam hari.

pun, dengan cerita lain yang saya dapat kan saat saya pergi ke suatu tempat, dan dalam perjalanan terjadi perbaikan jalan sehingga mengakibatkan kemacetan selama dua jam sepanjang jalan. sopir angkot tersebut mencoba mengajak saya mengobrol, saya jawab semua pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari bibirnya. ia bercerita bahwa anaknya sedang kuliah di semarang dan ia mencari uang untuk kebutuhan kuliah anaknya tersebut di bogor dengan menjadi seorang supir angkot. manisnya, anak tersebut akan melaksanakan wisuda tahun bulan ini dan saat ini ia telah bekerja di sebuah perusahaan sebagai HRD.

Subhanallah banyak cerita yang selalu membuat saya terpesona akan perjuangan orang tua untuk anaknya, pun dengan orangtua saya yang selalu mendahului kebutuhan anaknya dibanding kebutuhan mereka sendiri. sungguh, tak seharusnya kita berlaku kurang baik kepada orangtua, dan sungguh pendidikan yang telah mereka biayai tak sepantasnya kita nomor duakan. sungguh itu amanah yang telah mereka berikan kepada kita. coba buka mata hati kita, masih banyak sekali seorang anak yang memang ingin sekolah namun sangat terbatas atau bahkan tak memiliki biaya.

semoga kita semua belajar untuk dapat memanfaatkan dan membuat hati orang tua senang dengan melaksanakan amanah yang telah mereka (orangtua) berikan.


@dinanurhayatii

0 komentar:

 
;